karya seni ferdy thaeras

Menikmati Sajian Seni Di Pameran Tunggal Ferdy Thaeras

Posted on

UMICACHE – Meski lebih banyak dikenal sebagai aktor, editor dan model. Namun minatnya pada dunia seni Lukis tidak pernah padam. Dalam pameran tunggal Ferdy Thaeras kali ini, ia menuangkan tema proses pencarian jati diri sebagai tema.

Les Bonnes

Naskah dari penulis berkebangsaan Prancis bernama Jean Genet menjadi judul dari pamerannya kali ini. Ferdy berkolaborasi dengan seorang kurator bernama Joned Suryatmoko.

  1. Latar Cerita Les Bonnes

Les Bonnes sendiri memiliki arti Sang Pelayan dalam bahasa Prancis. Setting 1930-an, tentang Claire dan Solage yang bekerja menjadi pelayan di sebuah rumah milik seseorang yang dipanggil Madame.

Garis besar cerita ini adalah permainan peran, dimana seseorang dapat menjadi siapapun yang di inginkan selama ia mampu untuk memerankan tokoh yang dipikirkan.

  1. Karya yang Dihasilkan

Pada pameran tunggalnya, Ferdy menghasilkan 10 karya lukisan bertema Les Bonnes. Diantaranya adalah :

  • 3 karya tema Paradox
  • 3 seri Saint Marks
  • 5 seri Enigma
  • 1 tema before beginning
  • 1 karya tema protagonis
  • 2 karya dari seri Nexus
  • 4 karya dari seri Survivor, yakni sebuah seni yang terdiri dari 3 helai katun dan 1 helai kanvas yang tidak diberi spanram.

Jadi, total karya seni yang ditampilkan dalam pameran tunggal ini ada 25 seni Lukis terbingkai. Sisanya  4 karya yang berhasil dipresentasikan melalui performance koreografer dari Fitri Setyaningsih.

  1. Teknik Melukis

Menggunakan cat akrilik yang disapukan ke atas kanvas dengan mengandalkan energi yang ia rasakan saat mendalami cerita di naskah Les Bonnes.

Pemilihan warna, komposisi, sapuan kuas hingga permainan layer pada cat yang dilakukan Ferdy merupakan gaya seni Ekspresionisme Abstrak di tahun 50an.

Cerita Setiap Lukisan

Setiap seri yang dipajang, Ferdy berusaha menampilkan cerita pencarian jati diri. Permainan warna pada seri Les Bonnes. Diakhiri oleh seri protagonist yang hanya memainkan warna merah dan putih dengan tekstur retakan.

Perbedaan muncul pada seri Survivor, dimana warna cat yang digunakan untuk mewarnai kain didominasi warna pastel yang mencerminkan kelembutan. Namun pada akhirnya menjadi keruh karena terpapar pengalaman dari kehidupan.

Cerita yang berusaha Ferdy sampaikan pada seri Survivor adalah, perjalanan hidup manusia dalam mencari jati diri. Akan selalu ada manusia yang mampu menjaga diri agar tetap lembut. Ada pula yang akhirnya tenggelam dalam kegelapan, sampai akhirnya menemukan akhir hidupnya.

Perjalanan Hidup Seorang Ferdy Thaeras

Pernah menjadi salah satu finalis di ajang pencarian bakat MTV VJ Hunt di tahun 2005, ia mengawali kisah seninya di Institut Kesenian Jakarta.

Ketertarikannya terhadap dunia seni Lukis abstrak adalah hasil dari semua proses yang dia alami ketika harus berpindah tempat tinggal. Ia memulai semuanya di Jakarta, memutuskan untuk pindah ke Bali, pergi ke New York lalu kembali ke Indonesia pada tahun 2022.

Pameran tunggalnya ini dibuka sejak 23 Desember 2022 di Galeri seni Institut Francais Indonesia – Yogyakarta, yang rencananya akan berlangsung hingga 14 Januari 2023.

Jika anda mengunjungi pameran tunggal Ferdy Thaeras ini pada 10 hingga 13 Januari, anda bisa menikmati performance Les Bonnes yang akan dilakukan oleh ferdy sendiri. (redaksi: agen slot terpercaya)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *